Pernahkah Anda mendengar nama “Bantu Manten”? Jika diterjemahkan, kalimat bahasa Jawa itu berarti membantu pengantin. Sesuai namanya, Bantu Manten merupakan wedding organizer (WO) yang secara khusus menggarap berbagai macam pesta outdoor berkonsep natural. Karena spesifikasi inilah membuat Bantu Manten berhasil mengambil hati para calon pasangan muda.
“Sebagian besar paketan kami memang di luar ruangan, meski demikian kami tetap menerima paketan indoor. Hanya perbandingannya jauh 1:5. Lebih banyak yang outdoor,” ujar salah satu pendiri Bantu Manten, Ardiyan Firmansyah kepada Okezone.
Ardiyan mendirikan usaha tersebut bersama kedua rekannya, yakni Muhammad Yazid Khadafi dan Marlina Novita Sari. Dia mengaku, berani melemparkan konsep berbeda ke pasaran dan mampu mengumpulkan omzet hingga Rp800 juta per bulan. Biasanya, saat-saat menjelang dan usai Hari Raya Idul Fitri WO-nya kebanjiran order.
“Kalau pernikahan adat China, biasanya harus dihitung berdasarkan Feng Shui. Selain itu, banyak calon pasangan yang memilih tanggal cantik sebagai hari pernikahan,” tambahnya.
Berbeda dengan WO lain yang menyediakan berbagai tawaran paket untuk pernikahan, WO Ardiyan justru akan menentukan besarnya harga setelah bertemu dengan klien. Dengan demikian, para klien dapat menyesuaikan dana yang dimiliki dengan konsep pesta yang diadakan. “Kalau kita yang sediakan paketan kan belum tentu mereka sanggup dan mau,” imbuh Ardiyan.
Saking fleksibelnya harga, Ardian mengaku pernah menggarap pesta pernikahan dengan bujet sekira Rp40 juta. Dana itu pun diatur sedemikian rupa agar pernikahan terlaksana dengan secantik mungkin. Baginya bisnis ini bukan hanya sekedar mencari keuntungan, tetapi juga untuk membantu pasangan-pasangan muda yang ingin menikah namun terganjal permasalahan biaya.
“Pokoknya kita bantulah. Nikah kan niatnya untuk ibadah. Tetap memikirkan profit sih, tapi 60 persennya, sisanya 40 persen perhitungan rasa kemanusian,” pungkasnya di sela tawa.
(rzy)
Source: https://economy.okezone.com/read/2014/02/28/455/948101/bantu-manten-pesta-pernikahan-beromzet-rp800-juta